Gapura adalah suatu struktur yang
merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan. Gapura
sering dijumpai di pura dan tempat suci Hindu, karena gapura
merupakan unsur penting dalam arsitektur Hindu.
Gapura juga sering diartikan sebagai pintu gerbang. Dalam
bidang arsitektur gapura sering disebut dengan entrance, namun entrance itu sendiri tidak bisa
diartikan sebagai gapura. Simbol yang dimaksudkan disini bisa juga diartikan
sebuah ikon suatu wilayah atau area. Secara hirarki sebuah gapura
bisa disebut sebagai ikon karena gapura itu sendiri lebih sering menjadi
komponen pertama yang dilihat ketika kita memasuki suatu wilayah.
Pada era modern sekarang ini gapura adalah sebuah bangunan yang biasa
kita jumpai di setiap instansi, kantor, kampus, perumahan, gang masuk, bahkan
rumah tinggal yang fungsinya sebagai pintu masuk ke halaman sebuah rumah.
Banyak makna yang bisa kita
uraikan pada sebuah gapura. Saat ini gapura lebih bermakna sebagai ucapan
selamat datang dari pemilik rumah kepada tamu yang datang. Nenek moyang kita
yang memiliki nilai-nilai etika yang tinggi di dalam masyarakat sangat
menjunjung tinggi hal tersebut, sehingga teraktualisasi dalam wujud bangunan
sesuai dengan ciri khas daerahnya masing-masing. Di jaman yang serba digital
ini, fungsi gapura lebih berfungsi sebagai bagian dari arsitektur yang
melengkapi sebuah bangunan eksterior.
SMP Negeri 1 Tumpang sudah
memiliki gapura bersamaan dengan berdirinya sekolah, kemudian pada tahun 2004
direnovasi sekedarnya dengan ditempeli dengan batu palimanan dan asesoris
dekoratif, meskipun sangat sederhana tetapi cukup bagus dari segi fungsinya
sebagai pintu masuk sebuah sekolah.
Dengan berkembangnya kemajuan jaman dan trend bangunan yang dikenal dengan gaya minimalis pada
akhir-akhir ini maka pada tahun 2014
gapura yang dianggap sudah ketinggalan jaman dirobohkan, kemudian dibangun lagi
dari nol. Pembangunannya tepatnya dimulai tanggal 13 Agustus 2014. Saat artikel
ini saya tulis kondisinya 90% tinggal bagian finishing.
Perencanaan dan desain sebenarnya sudah dibuat satu tahun sebelumnya,
namun untuk lebih memantabkan kualitas desain memerlukan referensi tambahan
berupa bangunan serupa yang sudah ada yaitu di beberapa universitas, kantor
pemerintah maupun swasta, hotel, perumahan, bahkan internet, tujuannya adalah
untuk melengkapi wawasan dan trend arsitektur baru
Konsep yang ingin diwujudkan adalah menonjolkan ciri khas kedaerahan,
khususnya di Tumpang memiliki peninggalan Candi Jago dan Candi Kidal, dimana ke
dua candi tersebut sangat khas dengan material batu-batuan. Batu-batuan memang
memiliki sifat yang abadi tidak mengenal trend, serta tidak akan rusak asalkan
tidak ada tangan manusia yang merusaknya. Maka batu candi menjadi pilihan
pertama untuk mewujudkan ide tersebut. Dengan kombinasi batu-batuan yang lain
dengan sentuhan gaya minimalis yang menonjolkan garis-garis vertikal maupun
horisontal ditambah detail yang cermat dalam benangan diharapkan perpaduan
konsep bangunan ini akan mampu bertahan dan tidak cepat ketinggalan trend.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan meninggalkan blog ini sebelum memberikan komentar.