03 Oktober 2012

DEKORATIF ALTERNATIF
Mengembangkan karya seni dekoratif pada siswa kelas 9 tidak hanya terbatas menggunakan media yang umum dipakai namun bisa juga menggunakan media yang lain. Penggunaan media alternatif akan menumbuhkan tantangan baru baik bagi guru maupun bagi siswa untuk berfikir dalam memilih media yang dapat menampilkan kreasi dan suasana baru dalam berkarya.
Kertas bekas, bruci, kayu, dan lain-lain bisa menjadi alternatif pilihan. Di SMPN 1 Tumpang media-media yang berbeda sudah biasa digunakan untuk pembuatan karya seni rupa, hasilnya sangat di kluar dugaan. Anak-anak ternyata memiliki kreatifitas yang berbeda ketika mereka dihadapkan pada tantangan baru, hal ini menjadikan masukan bagi guru seni rupa untuk lebih mengembangkan alternatif temuan dari siswa.





Dekoratif dengan teknik kolase atau tempel sangat mengasyikkan bagi siswa untuk bereksperimen. Namun teknik ini membutuhkan kesabaran lebih jika dibandingkan dengan melukis biasa, ada nuansa baru sehingga guru dan bisa lebih fresh tidak monoiton berkarya dengan gaya yang tetap.

MELUKIS DEKORATIF

MELUKIS DEKORATIF
Kegiatan melukis dekoratif masih tetap menjadi menu utama dalam pembelajaran seni rupa di kelas 9 SMPN 1 Tumpang. Materi ini masih dipertahankan karena karakternya yang menekankan pada kebebasan mengkreasikan bentuk menjadi bentuk-bentuk yang unik dan berpenampilan baru. Warna-warna yang bebas, bentuk yang di stilir atau digayakan, namun mengandalkan ketekunan dan kesabaran. Karya yang bagus memungkinkan untuk diwujudkan baik oleh anak yang berbakat maupun yang memiliki kemampuan pas pasan.
Ide bisa didapatkan dari browshing di internet maupun di mana saja asalkan ide tersebut mengalami perombakan sehingga bisa dimunculkan bentuk-bentuk atau corak yang baru. Peralatan yang mudah di dapat dan murah merupakan salah satu alasan menyebabkan materi ini mudah diberikan kepada siswa. Drawing Pen, Pensil Warna, Pastel merupakan media yang sangat diakrabi oleh anak-anak karena sifatnya yang praktis dan fleksibel. Dengan pralatan yang murah dan mudah didapat di toko-toko daerah Tumpang pinggiran menyebabkan anak-anak tidak cukup alasan untuk tidak membeli peralatan ini.


Pertimbangan yang lain adalah  jika mereka melanjutkan ke SMK, SMA, dll masih tetap membutuhkan keterampilan menggambar ini. Sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran yang membutuhkan kemampuan menggambar.